Halaman

Rabu, 25 Januari 2012

Vitamin E, Manfaat dan Sumbernya

 


Vitamin E (Tocopherol) merupakan salah satu vitamin yang dapat larut di dalam lemak. Vitamin E sangat penting untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas serta mencegah berbagai penyakit seperti lever, PMS, mengurangi kelelahan, hingga memperlambat penuaan dini yang dikarenakan oleh proses oksidasi.
Vitamin E ditemukan oleh Dr. H.M Evans (California) pada tahun tahun 1922. Dr. H.M Evans melakukan menemukan bahwa ada suatu substansi yang diperlukan agar kehamilan normal tikus betina dapat bertahan. Janin dalam kandungan tikus dapat mati dalam 10 hari jika substansi/zat tersebut tidak ada. Zat tersebut kemudian disebut sebagai vitamin E.

Hingga kini, vitamin E terbukti baik untuk dikonsumsi oleh para wanita terutama untuk ibu hamil. Vitamin E terbukti dapat mencegah kemandulan, mencegah keguguran, kelainan menstruasi, peradangan pada vagina, hingga menjaga kesuburan benih.
Selain itu, vitamin E juga dapat mencegah sel darah merah dari kerusakan yang disebabkan oleh racun, memperkuat dinding kapiler darah, serta mencegah sterilitas dan destrofi otot.
Secara umum, vitamin E memiliki fungsi utama sebagai antioksidan alami untuk membuang radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini dikarenakan adanya kandungan alfa-tokoferol aktif yang dapat diregenerasi dengan vitamin C sehingga dapat menghambat oksidasi rakdikal bebas peroksi.

Sumber Vitamin E
Vitamin E dapat kita peroleh dari beberapa sumber vitamin E, seperti: susu, mentega, sayuran hijau, selada, kacang-kacangan, telur, dan buah-buahan. Kebanyakan makanan berminyak juga mengandung vitamin E. Jika Anda ingin memperoleh vitamin E lebih banyak, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan segar (tanpa diolah).
Kini, banyak produsen yang menjual vitamin E dalam bentuk kapsul dan pil untuk memudahkan kita dalam memenuhi kebutuhan terhadap asupan vitamin E.

Kekurangan Vitamin E
Kekurangan vitamin E bisa mengakibatkan kulit menjadi kering, tubuh menjadi tidak bertenaga, menurunnya aktifitas seksual, kurangnya penyimpanan lemak di otot, hingga meningkatkan resiko terserang kanker. Jika kekurangan vitamin E terjadi pada bayi, dapat menyebabkan bayi lahir prematur.
Maka, marilah kita memperhatikan asupan vitamin E dalam setiap sajian sehari-hari kita. Anda dapat memperbanyak hidangan sayur dan buah-buahan atau memperbanyak penggunaan minyak sayur pada hidangan Anda.
Selain itu, Menurut buku the Complete Idiot's Guide to Vitamin and Mineral, kekurangan vitamin E dalam jangka panjang bisa mendatangkan kerusakan saraf, khususnya saraf di tulang belakang. Kadang juga terjadi kerusakan di retina mata.
Kekurangan vitamin E harusnya jarang terjadi. Itu karena dari makanan sehari-hari hampir semua orang mendapatkan asupan 7-11 mg vitamin E. Meskipun begitu, ternyata di AS yang terkenal makmur dan banyak makan, tercatat kekurangan ringan vitamin E.
Selain dari asupan makanan sehari-hari, kekurangan vitamin E juga bisa disebabkan kondisi medis seperti: 1.Menderita cystic fibrosis Penyebabnya, penderita penyakit ini tidak bisa mencerna lemak dengan baik,  sehingga tidak bisa menyerap cukup vitamin E.
2. Menderita chron's disease Penderita penyakit ini tidak bisa menyerap cukup vitamin E lewat usus.
3. Menderita penyakit lever Penderita penyakit lever tidak bisa menggunakan vitamin E dengan benar.
4. Sedang menjalani diet rendah lemak dan rendah kalori Kurangnya lemak di dalam tubuh menyebabkan terganggunya pasokan vitamin E. Ini karena vitamin E termasuk vitamin yang larut dalam lemak. Kita butuh sedikit lemak untuk bisa menyerap vitamin E.
5. Minum obat-obatan tertentu Minum obat penurun kolesterol bisa menurunkan penyerapan vitamin E dan vitamin yang larut dalam lemak lainnya.
Menurut buku Vitamins and Mineral's Handbook, ada tanda-tanda tubuh seseorang butuh tambahan vitamin E, yakni tubuh mudah memar, luka lama sembuh, varises, kurang gairah seks, infertilitas dan hilangnya kekuatan otot.

Tidak ada komentar: