Halaman

Selasa, 10 Januari 2012

Sejarah agama Nasrani



SEJARAH
AGAMA YAHUDI KRISTEN (JUDEO-CHRISTIANISME) DAN PAULUS

Kebanyakan umat Kristen mengira bahwa   Injil-Injil   itu ditulis      oleh     saksi-saksi      mata yang  menyaksikan kehidupan Yesus  secara  langsung,  dan  dengan  begitu mereka   itu merupakan  saksi-saksi  yang  tadapat disangsikan  lag mengenai   kejadian-kejadian yang memenuhi   kehidupannya  dan dakwahnya.  Dengan  menghadapi  jaminan-jaminan tentang  kebenaran  Injil,  dapatkah  orang  mempersoalkan    ajaran-ajaran      yang           dapat diambil  dari  Injil     tersebut?      Dapatkah   orang              ragu-ragu        tentang  kebenaran kelembagaan   Gereja  yang  didirikan menurut petunjuk-petunjuk   umum  yang  diberikan oleh  Yesus sendiri?          Cetakan-cetakan                            Injil       sekarang        yang diperuntukkan  bagi orang awam memuat  komentar-komentar yang   dimaksudkan   untu menyebarluaskan  idea-idea tersebut diantara mereka.


Kepada  pengikut-pengikut   agama  yang  setia,      ditonjolkan   aksioma      bahwa      para pengarang  Injil adalah saksi-saksi  mata. Bukankah  Yustin pada   abad   II   mengatakan bahwa Injil-Injil   itu  adalah   memoir (catatan-catatan)  para Rasul (sahabat-sahabat  Nabi Isa).  Kemudian  diberikan pula keterangan yang terperinci mengenai para pengarang Injil sehingga   orang   tidak ragu-ragu      lagi                                akan kebenarannya.   Umpamanya:   Matius adalah   seorang  yang sangat  terkenal  "pegawai  bea Cukai   di   Kafrna'um,   "Ia faham bahasa   Aramaik                da bahasa   Yunani Markus disebutkan  sebagai teman   Petrus; sudah   terang   bahwa Marku bukan   saksi   mata   yang melihat Yesus sendiri. Lukas adalah  seorang  tabib,  sehingga  Paulus             mengatakan  bahwa       keterangan-keterangan tentang   Lukas   tersebut sangat tepat. Yahya adalah rasul (sahabat) yang   selalu dekat dengan  Yesus, anak dari Zebede, seorang nelayan di danau Genesareth.

Penyelidikan-penyelidikan  modern      tentang     permulaan agama     Kristen  menunjukkan bahwa   penyajian   seperti tersebut di atas tidak sesuai   dengan   kenyataan.   Kita nanti akan    mengetahui  siapa  pengarang-pengarang  Injil  itu.  Mengenai                                     periode    beberapa puluh  tahun  setelah Yesus  tak ada lagi, kita harus tahu bahwa yang terjadi tidak seperti apa yang dikatakan, dan  bahwa  kunjungan Petrus   k Roma  tidak  mendirikan  Gereja Katolik. Sebaliknya antara waktu   Yesus   meninggalkan   bumi   ini sampai   pertengahan abad  II,  yakni selama lebih dari satu abad telah terjadi perjuangan   antara   dua  aliran yakn agama   Kristen   menurut   Paulu dan  agama Yahudi-Kristen;   dengan   pelan- pelan   alira Paulus mendesak aliran asli yakni agama Yahudi-Kristen.

Banyak  karangan-karangan   yang  muncul  pada  beberapa dasawarsa  yang  akhir      ini dan      yang               berdasarkan  penemuan-penemuan    yang   terungkap  di zaman kita, telah memungkinkan  kita memahami  pikiran-pikiran  modern   yang disajikan              oleh       Kardinal Danielou.   Artikel  yang diterbitkan pada bulan-  Desember  1967  dalam  majalah Etude (penyelidikan)                         berjudul:      Suatu     pandangan  baru  tentang  asal  agama       Kristen       atau Yudeo-Christianisme Dengan            mengutip     karangan-karangan         yang   terdahulu,   ia menjelajahi    sejarah   dan             memungkinkan                   kita       untuk  menempatkan    Injil   dalam konteks   yang sangat berbeda dengan apa yang dapat  kita  baca  dalam  uraian-uraian yang  ditulis  untuk  kaum  awam.  Di  bawah  ini  kita cantumkan ringkasan pikiran-pikiran pokok dalam artikel tersebut, dengan kutipan-kutipan:

Sesudah  Yesus,  tidak  ada  lagi  kelompok  kecil  para  rasul  (sahabat)  yang  merupakan suatu "sekte Yahudi yang setia kepada ibadat dan upacara temple." Tetapi ketika banyak orang-orang  baru  yang  masuk  agama       Kristen                                               dari             agama  Kafir     (Pagan),  mereka mengusulka suatu  aturan  Khusus;  konsili  Yerusalem  tahun  49  M                             membebaskan mereka   dari khitan   dan upacara-upacara  Yahudi. Banyak orang-orang,  Yahudi-Kristen yang  tidak  setuju  dengan    perlakuan khusus   ini.  Kelompok   ini memisahkan diri dan Paulus. Malahan  telah  terjadi  bentrokan  antara  Paulus  dan kelompok  Yahudi  Kristen



pada    tahun  49 M itu juga  di Antioch.  Bagi  Paulus,  khitan,  liburan    hari     Sabtu     dan upacara di temple tidak perlu lagi, baik untuk pengikut Yesus atau untuk orang Yahudi sendiri.  Agama  Kristen harus  membebaskan diri dari hubungan politico religius dengan agama Yahudi, dan membuka diri bagi orang gentil (yang bukan Yahudi).

Dalam  pandangan orang Yahudi Kristen yang tetap setia,kepada  ajaran Yahudi,  Paulus adalah      orang    yang  berkhianat.              Dokumen-dokumen  mereka                                   mengatakan    bahwa Paulus adalah musuh dan mendakwanya dengan  taktik  dua muka;  tetapi  sampai  tahun
70 M Yudeo—Christianisme  merupakan   "mayoritas      dalam      gereja"      dan      "Paulus merupakan        orang                       yang       terasing."                  Ketua   daripada  masyarakat  Yudeo-Christian adalah Jack, seorang kerabat Yesus.   Jack  didamping Petrus   dan Yahya. Jack dapat dianggap  sebagai  tiangnya  Yudeo-Christianisme,   yang sengaja  setia  kepada  agama Yahudi   menentang   agama Kristen yang dipimpin Paulus. Keluarga   Yesus  memegang peranan  dalam  gereja  Yudeo-Christian   di  Yerusalem. Pengganti Jack  adalah  Simon, anak  Cleopas,  saudara
sepupu Yesus.

Kardinal     Danielou      mengutip     tulisan-tulisa Yudeo Christian yang mengungkapkan pandangan    kelompok    Yudeo  Christian   yang   terbentuk  sekitar  para  rasul  (sahabat) terhadap   Yesus:   Inji orang-oran Ibrani   (mengenai  masyarakat   Yahudi Kristen di Mesir), Hypotesa  karangan  Clement,   rasa   syukur     Clement                  (Reconnaissance            de Clement), Apocalypse Jack dan Injil Thomas.

Orang-orang     Yahudi     Kristen     itulah     yang  menulis dokumen-dokumen  Kristen  kuno yang  disebutkan  secara terperinci olel Kardinal Danielou.

"Pada  abad  I  M,  agama Yahudi Kristen tidak hanya di Yerusalem dan Palestina, akan tetapi   di   tempat-tempat  lain juga, yakni sebelum aliran Paulus tersiar. Hal ini memberi penerangan mengapa  surat-surat  Paulus  selalu menyebutkan adanya konflik," memang di mana-mana  Paulus mendapat  rintangan  yang   sama,   di   Galitea,   Korintus, Kolose, Roma dan Antioch.

Di   tanah   pesisir   Siria   Palestina dari Gaza sampai Antioch, orang-orang   menganut agama Yahudi Kristen,  seperti    yang        diterangkan           oleh  surat-surat  para  rasul  dan tulisan-tulisan Clement."

Di Asia kecil   adanya   pengikut-pengikut    agama   Yahudi Kristen telah dibuktikan  oleh surat untuk orang Galitia dan surat untuk orang  Kolose,  keduanya  dikirim  oleh Paulus. Tulisan-tulisan Papias memberi gambaran tentang agama Yahudi Kristen  di  Phrygie.  Di negeri Yunani,  khususnya di               Apollos,         surat      Paulus               kepada                          orang  Korintus menunjukkan  tersiarnya  agama         Yahudi          Kristen.  Roma              merupakan                         suatu       pusat penting,  menurut   surat Clement   dan  Pendeta   dari  Hernias.   Di Suetone   dan Tacite, orang-orang  Kristen  merupakan  sekte Yahudi.
Kardinal Danielou berpendapat bahwa agama Kristen  yang masuk  Afrika,  mula-mula adalah agama Yahudi Kristen. Ini   dikuatkan   oleh   Inji orang                                        Ibrani     dan tulisan- tulisan Clement dari Alexandria.

Adalah     sangat     penting     untuk      mengetahui      fakta-fakta  tersebut  agar  kita  dapat memahami bahwa Injil-lnjil itu ditulis   pada   suasana   perjuangan  antara dua kelompok. Penyebaran  teks                 yang      kita        punyai                sekarang, setelah  diadakannya   perubahan- perubahan  dalam teks sumbernya, dimulai sekitar  tahun  70  M,  yaitu  waktu  bentrokan antara  kedua  kelompok yang bersaingan. Pada waktu itu kelompok Yahudi Kristen  lebih banyak Tetapi   dengan  terjadinya    Perang  Yahudi  (melawan  Kerajaan  Romawi)  dan jatuhnya  Yerusalem  pada  tahun  70,  keadaan  menjadi terbalik.




Kardinal  Danielou  menerangkan  kemunduran ini sebagai berikut:

"Karena orang-orang  Yahudi  tidak  dipercaya  lagi  di dala Kerajaa Romawi,   maka orang-orang   Kristen menjauhkan diri dari mereka. Agama Kristen seperti yang tersiar  di negeri  Yunani  mendapat  kemajuan. Paulus mendapat kemenangan  sesudah  ia  sendiri mati.                    Agama  Kristen         memisahkan      diri  dari  agama  Yahudi  baik  secara  sosiologik maupun secara politik, dan menjadi   kelompok ketiga,   yakni   di  samping   Yahud dan Kafir. Tetapi meskipun   begitu   sampai   pemberontakan              Yahudi       yang terjadi   pada tahun  140,  agamaYahudi  Kristen  masih dominan secara kebudayaan."

Dari tahun 70 sampai  kira-kira  tahun  110,  timbullah empat  Injil,  yakni  yang ditulis oleh Markus, Matius, Lukas dan Yahya.   Injil   itu   tidak   merupakan   dokumen Kristen   yang pertama; sebelumnya telah ada surat-surat Paulus. Menurut O. Culmann, Paulus menulis surat kepada orang  Tesalonika   pada  tahun 50. Tetapi sudah terang, Paulus meninggal beberapa tahun  sebelum  Injil  Markus selesai ditulis.

Paulus  adalah  seorang  yang  banyak  dipersoalkan dan dianggap pengkhianat kepada ajaran Yesus oleh  keluarga Yesus  sendiri,  dan  oleh rasul-rasul (sahabat-sahabat  Nabi Isa) yang tinggal di Yerusalem dengan Jack. Paulus dianggap   telah menyiarkan ajaran- ajarannya sendiri dan merugikan para sahabat-sahabat   yang  dikumpulkan   oleh Yesus sendir untuk menyiarkan  ajaran-ajarannya.  Oleh karena  Paulus  tidak pernah  bertemu dengan      Yesus,  maka  ia    memberi            dasar  untuk  perbuatannya  dengan  mengatakan bahwa Yesus yang telah hidup kembali setelah di  kubur, nampak   kepadany di  jalan ke   Damascus.   Kita dapat bertanya-tanya  bagaimana  yang   mestinya   terjadi   dalam agama Kristen seandainya Paulus tidak muncul; tentu ada bermacam-macam  hypotesa. Akan tetapi,   dalam   hal   yang mengenai   Injil-Injil,  kita dapat mengatakan  bahwa jika suasana bentrokan antara dua kelompok   yang   disebabkan oleh   ajaran   Paulus   yang menyeleweng   itu tiada ada, tentunya kita tidak akan menemukan  Injil-lnji seperti yang ada   sekarang.   Karen ditulis   pada  waktu pertentangan antara dua kelompok, maka tulisan-tulisan  perjuangan          (ecrits                                                                         de                     Combat)  seperti  yang  dinamakan  oleh           R.P. Kannengiesser,                                             telah            muncul dari tulisan-tulisan   mengenai  Yesus  ketika  agama Kristen menurut ajaran Paulus telah menang dan sedang  menyusun kumpulan  teks-teks resm atau Canon,  yaitu teks yang menghukum  segala  teks lain   yang   tidak   sesuai dengan garis   yang   dipilih   oleh   Gereja   serta menganggapnya  sebagai bertentangan dengan ortodoksi.

Setelah   pengikut   agama   Yahudi   Kristen   tidak     lagi merupakan      kelompok      yang berpengaruh,    merek itu biasanya  dinamakan  "Yudaisants"  yakni orang-orang    yang condong kepada agama Yahudi. Kardinal Danielou menulis:

"Orang-oran Yudeo   Kristen terputus  dari Gereja Besar yang membebaskan  diri dari pengaruh Yahudi, dan  mereka itu  musnah  dengan  cepat di Barat. Akan tetapi mereka masih terdapat di Timur pada abad III dan IV, khususnya di  Palestina,  Arabia, Yordania, Syria dan Mesopotamia (Irak). Di antara  mereka  banyak  yang  memeluk  agama Islam, yang  memang  merekalah  pewaris  agama  Kristen  dari  suatu  segi,  lainnya  mengikuti ortodoksi                    Gereja      Besar  dengan      mempertahankan       kebudayaa Semit;"  seperti yangmasih terdapat di Ethiopia dan Babylon.



Sumber :

BIBEL, QUR-AN, dan Sains Modern
Dr. Maurice Bucaille

Judul Asli: La Bible Le Coran Et La Science
Alih bahasa: Prof. Dr. H.M. Rasyidi
Penerbit Bulan Bintang, 1979
Kramat Kwitang I/8 Jakarta

Tidak ada komentar: